Menjadi seorang asisten tanaman adalah fase awal dan pondasi dalam menapaki karir selanjutnya yang lebih tinggi di perusahaan perkebunan (jika anda ingin berkarir di dunia perkebunan). Jarang terjadi seorang pimpinan puncak suatu perusahaan perkebunan tidak melewati fase ini kalaupun ada biasanya ia punya hubungan khusus/kerabat dengan owner.
Sukses tidaknya seseorang berkarir di dunia perkebunan ditentukan pada saat ia menjadi asisten afdeling/divisi. Pada fase ini kita diasah dan dibentuk oleh berbagai pengalaman dan tantangan untuk menjadi seorang leader yang tangguh.
Saya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca bagaimana cara mengelola afdeling/divisi yang kita pimpin memiliki kinerja baik dan unggul.
Saya adalah salah satu mantan asisten humas yang dimutasikan menjadi asisten afdeling/divisi di PTPN XIII (BUMN) dimana kinerja afdeling nya pada saat itu menduduki peringkat terendah di sebuah unit kerja (produktivitas 18/ha/tahun) sementara potensi tanaman baik. Salah satu penyebab rendahnya kinerja di afdeling tersebut adalah faktor SDM bisa dibayangkan karyawan pemanen bekerja dengan asal-asalan dan tanpa semangat sedangkan tenaga pemeliharaan kerja 89 (masuk pukul 8 pulang pukul 9) bahkan para pengawas tidak tahu job discription, namun kondisi ini harus tetap saya terima.
Kondisi tersebut dalam waktu 1 tahun berubah 360 derajat karena tahun pertama saya dapat menaikan produktivitas tanaman menjadi 20 ton/ha/tahun dan tahun kedua produktivitas naik menjadi 22,90 ton/ha/tahun dan juara lomba kebersihan lingkungan afdeling tingkat perusahaan. Pencapaian ini tidak tercapai dengan sendirinya tetapi dengan berbagai upaya keras terutama bagaimana memulihkan mental dan memulihkan
semangat kerja karyawan yang mulai hilang. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia perkebunan, SDM adalah asset terpenting dan menentukan maju mundurnya perusahaan sehingga sebagai seorang asisten kita dituntut untuk dapat memberdayakan SDM dalam mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam mengelola SDM di afdeling/divisi maka seorang asisten dituntut untuk bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Menjadi pemimpin yang dapat berperan sebagai teman, orang
tua, anak, guru/konselor, dan pendengar yang baik.
2. Memiliki ilmu komunikasi yang baik (dapat diperoleh melalui
pelatihan atau belajar melalui buku).
3. Tegas dan disiplin
4. Mau berbagi (tidak pelit)
5. Berikan penghargaan sebanyak mungkin.
6. Mau mengenal bawahan secara detil bahkan sampai ke anggota
keluarganya.
7. Beri kesempatan kepada bawahan untuk berubah (baik).
8. Jangan pernah takut untuk memberi sanksi jika bawahan telah
diberi kesempatan tetapi tidak juga berubah.
9. Jangan pilih kasih.
Inilah hal-hal yang perlu dilakukan oleh asisten dalam mengelola SDM untuk dapat memimpin afdeling/divisi dengan baik. Masih banyak kiat dan trik lainnya yang belum termuat disini dapat dimodifikasi sendiri oleh pembaca semoga bermanfaat....
by: HER'S
Sukses tidaknya seseorang berkarir di dunia perkebunan ditentukan pada saat ia menjadi asisten afdeling/divisi. Pada fase ini kita diasah dan dibentuk oleh berbagai pengalaman dan tantangan untuk menjadi seorang leader yang tangguh.
Saya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca bagaimana cara mengelola afdeling/divisi yang kita pimpin memiliki kinerja baik dan unggul.
Saya adalah salah satu mantan asisten humas yang dimutasikan menjadi asisten afdeling/divisi di PTPN XIII (BUMN) dimana kinerja afdeling nya pada saat itu menduduki peringkat terendah di sebuah unit kerja (produktivitas 18/ha/tahun) sementara potensi tanaman baik. Salah satu penyebab rendahnya kinerja di afdeling tersebut adalah faktor SDM bisa dibayangkan karyawan pemanen bekerja dengan asal-asalan dan tanpa semangat sedangkan tenaga pemeliharaan kerja 89 (masuk pukul 8 pulang pukul 9) bahkan para pengawas tidak tahu job discription, namun kondisi ini harus tetap saya terima.
Kondisi tersebut dalam waktu 1 tahun berubah 360 derajat karena tahun pertama saya dapat menaikan produktivitas tanaman menjadi 20 ton/ha/tahun dan tahun kedua produktivitas naik menjadi 22,90 ton/ha/tahun dan juara lomba kebersihan lingkungan afdeling tingkat perusahaan. Pencapaian ini tidak tercapai dengan sendirinya tetapi dengan berbagai upaya keras terutama bagaimana memulihkan mental dan memulihkan
semangat kerja karyawan yang mulai hilang. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia perkebunan, SDM adalah asset terpenting dan menentukan maju mundurnya perusahaan sehingga sebagai seorang asisten kita dituntut untuk dapat memberdayakan SDM dalam mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam mengelola SDM di afdeling/divisi maka seorang asisten dituntut untuk bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Menjadi pemimpin yang dapat berperan sebagai teman, orang
tua, anak, guru/konselor, dan pendengar yang baik.
2. Memiliki ilmu komunikasi yang baik (dapat diperoleh melalui
pelatihan atau belajar melalui buku).
3. Tegas dan disiplin
4. Mau berbagi (tidak pelit)
5. Berikan penghargaan sebanyak mungkin.
6. Mau mengenal bawahan secara detil bahkan sampai ke anggota
keluarganya.
7. Beri kesempatan kepada bawahan untuk berubah (baik).
8. Jangan pernah takut untuk memberi sanksi jika bawahan telah
diberi kesempatan tetapi tidak juga berubah.
9. Jangan pilih kasih.
Inilah hal-hal yang perlu dilakukan oleh asisten dalam mengelola SDM untuk dapat memimpin afdeling/divisi dengan baik. Masih banyak kiat dan trik lainnya yang belum termuat disini dapat dimodifikasi sendiri oleh pembaca semoga bermanfaat....
by: HER'S
0 komentar:
Posting Komentar